Jumat, 15 Januari 2016

Ayo Mengintip Rumah Bambu ala Masyarakat Ngada

Rumah Termahal - Di Kab Ngada populer bersama bambunya yang tumbuh liar dimana-mana. Sanggup di katakan Ngada yakni “Kabupaten Sejuta Bambu“. Bambu yang tumbuh liar ini sejak era dulu dipakai warga buat membangun hunian. Tiang konstruksi, dinding sampai atap hunian semuanya berbahan baku bambu.

dan pasti saja keunggulan hunian bambu bagi penduduk di perdesaan Ngada ialah materialnya yang sedia dan melimpah. Tidak Sama seandainya mereka mesti membeli bahan bangunan buat hunian tembok.


Terhadap kebanyakan bambu yang dipakai berasal dari type bambu betung (Dendrocalamus asper) atau yang dinamakan oleh penduduk Ngada dan Nagekeo juga sebagai bambu bheto. Bambu ini mempunyai ukuran lingkar batang yang lumayan agung, dan rata rata tumbuh dengan cara alami tidak dengan ditanam oleh penduduk. Type bambu ini bakal tumbuh sampai mencapai panjang 25 meter dengan diameter maksimal sampai 13-16 centi meter.

Juga Sebagai perbandingan bila untuk membangun hunian tembok, masyarakat membutuhkan 50-100 juta rp, untuk hunian bambu penduduk pass mengeluarkan 1-2 juta rp bersama system gotong royong, sedangkan berkisar 3-5 juta rp jikalau memanfaatkan tukang.

Hunian terbuat dari bambu mampu bersi teguh sampai 10 thn, sementara untuk atap bambu dapat bersi teguh hingga 5 thn. Bahkan bambu serta diperlukan sbg pengganti besi cor yang dicampur dengan semen.

“Kalau tiang cor nya memanfaatkan bambu rata-rata lebih kuat. diluar itu bila mesti beli besi lagi pasti perlu duit maka lebih baik dipakai bambu yang telah sedia disekitar hunian,“ ucap Paulus Monga, masyarakat Dusun Woga, Desa Ratogesa, Kecamatan Golewa yang ditemui Mongabay-Indonesia pertengahan bln Desember dulu.

Referensi : http://www.berkonten.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar